Peningkatan Kompetensi ASN Lewat Kegiatan Non-Klasikal Berkontribusi terhadap Pengukuran IP ASN

Untuk meningkatkan penilaian Indeks Profesionalitas (IP) ASN dalam skala nasional, Badan Kepegawaian Negara (BKN) sebagai Instansi yang melakukan pengukuran IP ASN menginisiasi bahwa kegiatan pengembangan kompetensi berupa pelatihan non-klasikal menjadi salah satu unsur penilaian dalam dimensi kompetensi IP ASN. 

Secara teknis, BKN melalui Direktorat Jabatan ASN akan menyusun panduan mekanisme penilaian pelatihan non-klasikal pada pengukuran IP ASN.

Terkait hal itu, Deputi Bidang Pembinaan Manajemen Kepegawaian BKN, Haryomo Dwi Putranto menyebutkan penambahan unsur pelatihan non-klasikal pada dimensi kompetensi merupakan bagian dari evaluasi metode pengelolaan IP ASN, mengingat dimensi kompetensi memiliki bobot terbesar dalam pengukuran. 

“Tujuannya agar pengembangan kompetensi lewat coaching, mentoring, dan belajar mandiri dapat menjadi aspek penilaian dalam dimensi kompetensi untuk meningkatkan IP ASN,” terangnya dalam Focus Group Disscusion Penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN, Senin (13/6/2022) di Jakarta.

Selain itu menurutnya perhatian instansi terhadap peningkatan kompetensi masih minim karena pelaksanaan pelatihan yang bersifat klasikal cenderung lebih membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar. 

“Oleh karena itu, BKN mencoba mengakomodir kegiatan pengembangan kompetensi yang diikuti ASN dapat berupa pelatihan non-klasikal sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kompetensi dan juga berdampak pada nilai IP ASN,” tutupnya.

Untuk merealisasikannya secara internal, BKN juga telah mulai mengakomodir kegiatan-kegiatan pelatihan non-klasikal yang diikuti pegawai BKN. Salah satunya berupa tren belajar mandiri secara daring akibat dampak sistem kerja WFO-WFH, yang dihimpun dan dikelola melalui Biro SDM BKN.

Adapun FGD yang diikuti oleh instansi pusat dan instansi daerah secara daring dan luring ini juga menghadirkan narasumber dari Lembaga Administrasi Negara, yakni Kepala Pusat Inovasi Administrasi, Hartanto dalam konteks skema pengembangan kompetensi ASN; Kepala BKD Provinsi DKI Jakarta, Maria Qibtya yang berbagi pengalaman tentang upaya peningkatan IP ASN di lingkup DKI Jakarta; dan perwakilan Tim IP ASN Direktorat Jabatan ASN BKN, Aulia Yuniarto untuk teknis penerapan kegiatan non-klasikal sebagai bagian pengukuran IP ASN.(des/dep/humasbkn;bkn.go.id)