Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget Atas Posting

Materi SKD Lengkap Nasionalisme

Nasionalisme
Sikap Nasionalisme di Indonesia pada dasarnya tercermin dari ideologi bangsa yang dimiliki, yaitu Pancasila. Menurut Rohman (2009: 42), menyatakan bahwa Ideologi Pancasila memiliki lima prinsip nilai yang bersifat dasar dan dijadikan pedoman oleh seluruh warga negara, baik dalam tingkatan individu maupun kelompok.

Dalam sidang BPUPKI, Soekarno menyatakan bahwa paham Nasionalisme sebagai semangat untuk mendirikan Negara Indonesia Merdeka. Sikap Nasionalisme menurut Soekarno terdiri dari adanya rasa ingin bersatu, bersatunya perangai dan nasib, serta persatuan antara orang dan tempat. Ideologi nasionalisme ini bertujuan untuk menciptakan negara dan bangsa yang wilayah dan batas-batasnya menyerupai alam mendekati makna bangsa.

Jadi Nasionalisme Indonesia bertujuan untuk mewujudkan negara dan bangsa Indonesia yang modern, luas dengan batas-batas wilayahnya sesuai dengan wilayah bangsa Indonesia.

Meningkatnya semangat bangsa-bangsa terjajah dalam meraih kemerdekaan, seperti Filipina dan India serta penderitaan panjang di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, hukum dan politik menjadi faktor penyebab dari lahirnya nasionalisme di Indonesia.

Selain itu, menurut Rachmat (1996) sejarah terbentuknya nasionalisme di Indonesia disebabkan oleh adanya perasaan senasib sepenanggungan yang merupakan suatu reaksi subyektif, dan kemudian kondisi obyektif secara geografis menemukan koneksitasnya (Rachmat, 1996).

Terdapat perbedaan kausal antara nasionalisme di Indonesia dengan nasionalisme di Eropa, yaitu nasionalisme di Indonesia muncul sebagai reaksi terhadap penjajahan kolonial, sedangkan nasionalisme di Eropa lahir sebagai akibat adanya pergeseran dari masyarakat agraris menuju masyarakat industri sebagai dampak dari revolusi industri. 

Faktor-faktor kemunculan dan perkembangan dari pergerakan nasionalisme di Indonesia, yaitu sebagai berikut :

Faktor Internal, meliputi :

  1. Kenangan kejayaan masa lampau
  2. Penderitaan dan kesengsaraan akibat imperalisme
  3. Penderitaan dan kesengsaraan akibat imperalisme
  4. Kemajuan dalam bidang politik, sosial-ekonomi dan kebudayaan
  5. Peran Media Massa

Faktor Eksternal, meliputi :

  1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia (1905)
  2. Pengaruh pendidikan luar negeri
Sikap nasionalisme di Indonesia umumnya adalah jenis integralistik yang berarti tidak membeda-bedakan masyarakat atau warga negara atas dasar golongan atau yang lainnya, tetapi mengatasi segala keanekaragaman itu tetap diakui. Berikut terdapat beberapa faktor yang dapat merekatkan dan merenggangkan sikap nasionalisme dalam diri seseorang, yaitu:

Faktor yang Merekatkan:

  1. Adanya persamaan nasib 
  2. Agama Islam sebagai pemersatu bangsa
  3. Persamaan cita-cita dan tujuan 
  4. Budaya dan bahasa 
  5. Lagu kebangsaan 
  6. Pancasila

Faktor yang Merenggangkan:

  1. Masyarakat majemuk 
  2. Rasa primordialisme yang tinggi 
  3. Munculnya sikap chauvinisme 
  4. Konflik antar etnis 
  5. Pembatasan hak warga Negara
Semangat nasionalisme sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa agar setiap unsur bangsa bekerja dan berjuang keras mencapai jati diri dan kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa yang bermartabat. Jati diri dan kepercayaan diri sebagai sebuah bangsa merupakan modal yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan dan hambatan di masa depan. Upaya Menanamkan Nasionalisme dapat dilakukan sebagai berikut :
  1. Peneguhan peran lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan dalam ikut membangun semangat nasionalisme dan patriotisme, terutama di kalangan generasi muda. Contohnya adalah Gerakan Pramuka. Generasi muda merupakan elemen strategis di masa depan. Pada era globalisasi, generasi muda menyadari bahwa mereka dapat berperan sebagai subjek maupun objek.
  2. Menumbuhkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
  3. Peningkatan apresiasi terhadap anggota atau kelompok masyarakat yang berusaha melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa. Demikian pula dengan anggota atau kelompok masyarakat yang berhasil mencapai prestasi yang membanggakan di dunia internasional.
  4. Menanamkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri dan menggunakan produk dalam negeri.
  5. Mengikuti acara memperingatai hari besar Nasional.
  6. Peningkatan peran Pemerintah dan masyarakat Republik Indonesia dalam ikut berperan aktif dalam penyelesaian berbagai persoalan regional dan internasional, seperti: penyelesaian konflik, kesehatan, lingkungan hidup, dan lain-lain.
Nasionalisme ekstrim merupakan salah satu paham yang bersifat berlebihan yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, Bentuk Nasionalisme Ekstrim antara lain :

Chauvinisme

Chauvinsme adalah suatu paham yang mengajarkan mengenai rasa cinta, loyalitas, atau kesetiaan kepada tanah air dan bangsa dengan cara berlebihan tanpa mempertimbangkan pandangan orang lain. Chauvinisme sering sekali menyebabkan kontra dan pandangan buruk dari kelompok lain, karena menunjukkan permusuhan kepada bangsa lain. Paham tersebut gak diperbolehkan di Indonesia, karena bertentangan dengan Pancasila yaitu sila ke-3 “Persatuan Indonesia”.

Fasisme

Fasisme adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang mutlak atau absolut di mana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian. Fasisme menggunakan paksaan agar masyarakat mencintai bangsa dan negaranya yang diwujudkan melalui kepemimpinan seseorang yang bersifat otoriter dan absolut.

Post a Comment for "Materi SKD Lengkap Nasionalisme"